Monday, August 31, 2015

Lagu Lagu TNI

Mars KOPASSUS
Komando panji buana abdi nusa dan bangsa
Berpedoman satya dharma tri bhuana chandraca
Pengawal tujuan kita membela keadilan
Siap siaga waspada majulah maju

Bersumpah kesatuan kita baret merah berjuang
Ksatria dan perwira cita rasa dan karsa
Majulah maju serentak bhayangkari Negara
Prajurit para komando Indonesia


Mars Brigif 6
Kami prajurit yang gagah berani bersendikan Saptamarga
Semangat bekerja dan selalu siaga menghancurkan lebur sisa lawan
Dikit dan sentosa mencita-cita menuju kejayaan bangsa
Trisakti walang jaya dan ramah sentosa
Buat kita perkasa

Mars Candra Dimuka
Ku digodok dalam lembah hutan gunung kudaki
Sungai sebagai jalanku tak pernah keluh kesah
Bagai kilat yang menyambar penghalang kuhancurkan
Demi bangsa dan Negara jiwa kupersembahkan
Marinir Marinir pembaretan Marinir yang kutunggu
Marinir Marinir semoga engkau jaya selamanya

Mars Gagah Perkasa
Tangan gagah perkasa seirama dan satu suara
Sambil bernyanyi lagu hura-hura itulah kami prajurit lintas udara
Ayunkan kakimu kiri dan kanan atur langkah jaga kerapihan
Jangan sampai merusak barisan
pandangan sapta harus diluruskan
pandangan sapta harus diluruskan

Mars Garuda
Kami prajurit Indonesia kami siap membela Negara
Kami rela kami bangga amanat bangsa tugas utama
Kami siap kami sedia kami yakin tuhan beserta kita
Tiada ragu tiada bimbang berani ciri utama kita
Prajurit garuda kehormatan bangsa di pundak kita

Kami akan jaga tingkah laku kami
Disiplin inti kehormatan kami
Nama rakyat nama bangsa
Kami bela sampai mati kami rela kami bangga
Kami yakin tuhan beserta kita
Maju maju pantang mundur demi bhakti untuk nusa dan bangsa
Prajurit garuda kehormatan bangsa di pundak kita


Mars Kostrad
Prajurit dharma putra kostrad pengemban ampera sejati
Setiap musim dan dimedan apapun siap gempur maju pantang mundur
Ksatria  terpilih yang ibadah tuhan yang maha esa
Berani suci dan tenang serta agung sakti abadi
Bhayangkari nusa dan bangsa Indonesia berasa pancasila
Dengan saptamarga teguhkan iman rela berkorban jiwa raga


Mars Marinir
Bergerak serentak pantang mundur sejejak itu pedoman kita
Dibawah kibaran bendera dan panjimu ayo terus bergerak maju
Tunjukkan berani perliatkan perkasamu dengan semangat baru
Lautan terjaga daratan sentosa Negara sejahtera
Jalesu bhuyamca jayamahe itulah semboyan marinir yang jaya


Mars Pantang Menyerah
Tiada gunung terlalu tinggi buat kami daki disiang hari
Tiada jurang terlalu dalam buat kami turuni dimalam gelap
Hutan rimba padang lalang kususuri jalanan jauh
Panas terik hujan berangin majulah ayo maju
Otot otot hati kami karena terlatihnya
Pasukan lintas udara menyapu lawan semua


Mars Tinggalkan Ayah Ibu
Tinggalkan ayah tinggalkan ibu izinkan kami pergi berjuang
Dibawah kibaran sang merah putih majulah ayo maju menyerbu (serbu)
Tidak kembali pulang sebelum kita menang (pasti menang)
Walau mayat terdampar dimedan perang untuk bangsa kami kan berjuang

Maju ayo maju ayo terus maju singkirkan lah dia (dia dia dia)
Kikis habislah mereka musuh Negara
Wahai kawanku prajurit saptamarga
Dimana engkau berada terus kan perjuangan para pahlawan
Demi bangsa kami kan berjuang


Mars Arhanud
Derap langkah kaki menghentak kobarkan semangat arhanud
Bangkitkan dirimu demi nusa dan bangsa harumkan nama negrimu
Pundak pundak sagala sakti prajurit pengawal angkasa sakti
Pedoman ada ditekad dalam hati dengan saptamarga sumpah prajurit
Pancasila landasan abadi

Artileri pertahanan udara pengawal angkasa nusantara
Siap hancurkan musuh yang datang
Jayalah negriku Indonesia


Mars TNI
Tentara nasional indonesia
Siap mempertahankan Negara
Dengan sumpah prajurit dan sapta marga
Kobarkan semangat pancasila

Tentara nasional Indonesia
Siap membela nusa dan bangsa
Membangun persatuan dan kesatuan
Didarat dilaut diudara

Prajurit TNI patriot nusantara
Bersama rakyat bangun negeri tercinta
Negara republik Indonesia


Mars TNI AD
Derap maju melangkah pasti
Angkatan darat putra pertiwi
Dibawah panji garuda sakti
Kartika eka paksi

Saptamarga sumpah prajurit
Pedoman luhur janji nan suci
Rela berkorban jiwa dan raga
Bhayangkari Negara

Insan pancasila teguh dalam iman merah putih jiwa raganya
Semangat membara manunggal dengan rakyat
Membangun nusa bangsa
Angkatan darat benteng Negara setia mengemban amanat bangsa
ksatria perkasa gagah perwira jayalah angkatan darat


Mars Semerah Darah
Semerah darah sebening air mata
Itu semboyan kita
Majulah ayo maju pantang menyerah
Sebelum kita menang
Ingatlah selalu akan tugas wajibmu
Serta insan yang sadar
Junjunglah derajat nama korps kita
Marinir tetap jaya


Mars Penerjunan
Bila apel malam telah tiba
Segera adakan penerjuan
Hatiku dag dig dug tak karuan
Memikirkan nasib seseorang

Bila aku peloncat pertama
Segera berdiri depan pintu
Pandangan tetap lurus ke depan
Sikap exit jangan dilupakan

Bila payung sudah mengembang
Segera periksa kiri kanan
Hindari tabrakan sama kawan
Tarik kemudi depan belakang

Bila payung tidak mengembang
Segera tarik payung cadangan
Bila itupun tidak mengembang
Serahkan nyawamu pada tuhan

Jangan ragu ataupun bimbang
Jangan ragu ataupun bimbang
Jangan ragu ataupun bimbang
Payung pasti mengembang

Kaki rapat kepala simpan
Kaki rapat kepala simpan
Kaki rapat kepala simpan
Siap untuk mendarat


Mars TNI AL
Angkatan laut Indonesia
Pengawal samudera raya
Berjuang bela bumi persada
Demi kejayaan nusantara

Prajuri laut putra samudera
Bernafaskan Tri sila
Gagah berani pantang menyerah
Bersemangat pancasila

Terjang walau badai menghadang
Hancurkan rintangan teguh pada tujuan
Terus kobarkan semangatmu
Kibarkan bendera kewajiban
Jalasveva Jayamahe


Mars TNI-2
Majulah majulah TNI-ku Tentara Nasional Indonesia
TNI melindungi bangsa dan Negara betapa luasnya negeri kita
TNI darat laut dan udara
Jasamu takkan kami lupakan majulah TNI-ku bersama
TNI siap ditugaskan dimana saja demi keutuhan Negara Indonesia

Kau rela berkorban demi bangsa dan Negara
Walaupun kau pulang tinggal nama
Tapi semua itu tiada gentar atau lelah
Demi menjaga Indonesia yang tercinta

Hymne Kopassus
Sigap nan tegap waspada dan wibawa
Prajurit komando berjiwa ksatria
Demi nusa bangsa dan Negara
Pantang dan menyerah dimedan laga

Dibawah kibaran dwi warna sang panji
Diatas persada negeri kami
Demi Tuhan kami ini berjanji
Rela binasa membela ibu pertiwi

Indonesia kami puja tanah air kami cinta
Baret merah jiwa hamba sudah janji kita semua
Lebih baik pulang nama daripada gagal dimedan laga

Mars Penyamaran
Kuambil rumput diladang
Kujadikan penyamaran
Wajah tampan kurubah menjadi seram
Agar tak mudah dikenal

Bergerak bergempur
Marinir pantang mundur
Tidak perlu dengan peluru berhambur
Cukup dengan pisau sangkur


Mars Long March
Long march adalah jalan jauh
Yang harus kita tempuh
Dengan semangat yang riang
Naik gunung (naik gunung) turun gunung (turun gunung)
Tiada mengenal lelah
Kaki lecet sepatu dipundak
Kalau kau march haus dahaga
Berucapkan badan gemetar tetapi tetap usaha
Siap tunggu perintah


Mars Raider
Pasukan berbaju loreng pasukan yang utama
Selalu siap sedia membela nusa bangsa
Menggempur musuh durjana
Penegak saptamarga perintis kemajuannya
Angkatan perang seluruhnya

Marilah kita berlatih
Di darat dan di samudera
Meloncat dari udara
Itu pasukan Raider

Mars Sapta Marga
Tinggalkan orang tua dan saudara
Menuju basis komando Marinir
Tempatnya tempat para pemuda
Tuk menjadi prajurit Saptamarga

Demi Negara dan bangsaku mengabdi
Walau apapun yang akan terjadi
Tempat apapun aku tak sudi
Demi Negara aku rela mati
....READ MORE - Lagu Lagu TNI

Wednesday, August 19, 2015

Sebuah Kekuatan Di Balik Yoga

Yoga dari bahasa Sansekerta berarti “penyatuan”, yang bermakna “penyatuan dengan alam” atau “penyatuan dengan Sang Pencipta”. Secara harfiah, definisi yoga adalah untuk ‘bergabung dan bersatu secara percuma.’ Nah apa saja yang diusahakan yogi untuk digabungkan dan dipersatukan atau persatuan? Jawabannya terletak pada konsep tiga unsur manusia yang diyakini dalam agama India kuno. Bagi mereka, manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu pikiran, tubuh, dan jiwa. Tujuan akhir seorang siswa yang melakukan praktek yoga adalah untuk mempersatukan ketiga unsur tersebut dan mencapai persatuan dengan ‘Sang Tuhan’ atau ‘Pikiran Alam Semesta’.” [1].
Yoga adalah salah satu jalan keselamatan dalam Hinduisme, yaitu cara mencapai Moksa atau kelepasan. Yoga berarti usaha mendisiplin diri untuk merealisasikan kehadiran Tuhan dalam diri, dan juga berarti usaha mengatur kekuatan alam dari roh, dan juga sebagai usaha penyatuan diri dengan zat ilahi. “
Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atautapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktifitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, oleh tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.[2]
Sedangkan pengertian Yoga menurut Ensiklopedi umum adalah sistim ajaran gaib yang diperkembangkan Hinduisme dengan maksud membebaskan orang dari dunia khayalan seperti yang difahami dengan pancaindera. Pembebasan ini sukar dan mungkin memerlukan beberapa kali umur hidup. Yogi (penganut yoga) yang percaya akan pantheisme (kepercayaan bahwa dunia dengan segala isinya adalah Tuhan) mencari persatuan dengan jiwa seluruh alam dunia. Penganut yoga yang atheis (tidak mengakui adanya Tuhan) mencari perasingan yang sempurna dari segala jiwa-jiwa lainnya dan pengetahuan diri sendiri yang sempurna. Kemudian terakhir yang dicari ialah kemuliaan penerangan sempurna. Para penganut yoga memakai disiplin jasmani untuk mencapai itu: penyucian, kebersihan, samadi, dan latihan. [3]
Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogiyogin bagi praktisi pria dan yogini bagi praktisi wanita. Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah UpaishadBhagavad GitaYogasutraHatta Yoga serta beberapa sastra lainnya.[3] Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/MargaJnana Yoga/MargaBakti Yoga/MargaRaja Yoga/Marga.
Di India, dalam kitab Upanishad dijumpai ajaran mistik (kebatinan) Hindu yang mengajarkan ‘usaha penyatuan zat manusia (atman) dengan zat semesta (brahman),’ usaha mana dilakukan dengan praktek meditasi, pengetahuan mistik dan latihan pernafasan. Zat itu dinamakan Prajapati yang dalam Upanishad Svetasvatara disebut: “Aku (self) itu adalah api, matahari, angin, bulan; sama juga dengan langit berbintang, itu adalah Brahman, air, Prajapati.” (Lin Yu Tang, The Wisdom of China & India, hlm.50. A.G. Honig dalam buku ‘Ilmu Agama I,’ menyebut hubungan antara ‘zat’ itu dan ‘manusia’ berikut: “Pada hekekatnya hanya ada satu zat, yaitu yang ‘ada’. ‘Zat’ ini dapat disebut ‘Prajapati’, tetapi ia tidak dibayangkan sebagai dewa yang berpribadi, yang berdiri di luar dunia, melainkan ‘dasar segala hal’ yang tidak berpribadi. Untuk menyatakan ‘dasar segala hal’ itu, upanishad-upanishad selalu memakai istilah ‘Brahman.’
Di dalam upanishad-upanishad mulailah manusia mendapat perhatian yang besar. Di sini manusia dipandang sebagai cermin dunia. Segala daya kekuatan alam semesta itu bertemu di dalam manusia seperti sinar cahaya yang bertemu pada titik api. Agni, dewa api, Vayu, dewa angin, dan dewa-dewa lainnya berkedudukan di dalam manusia. Dengan konsekwen, maka manusia digambarkan sebagai mikro-kosmos.’ Suatu pikiran yang lebih lanjut ialah: Kalau dunia ini pada hakekatnya satu, maka manusia pun pada hakekatnya adalah satu juga.
Yang dimaksud dengan itu ialah, bahwa segala daya kekuatan di dalam manusia hanya mempunyai satu dasar kekuatan saja. … Maka perkataan yang dipakai orang untuk menunjukkan kesatuan hidup yang terdalam pada manusia ialah ‘atman,’ sebuah perkataan yang asal mulanya berarti nafas.” (hlm.85).

Sejarah Yoga

Ajaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali (sekitar 2.500 SM), dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal (Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran. Sastra Yogasutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut: Samadhipada, sedangkan bagian kedua disebut:Sadhanapada, bagian ketiga disebut: Vibhutipada, dan yang terakhir disebut:Kailvalyapada.

8 Tahapan Untuk Yoga
Berdasar pada tulisan tertua tentang yoga yang dibuat oleh seorang tokoh legenda bernama Patanjali (sekitar 2.500 SM), ada langkah atau tahap-tahap tertentu yang harus dilalui seorang manusia untuk menguasai atau mengenal yoga. Tahapan tersebut berupa 8 langkah atau tingkatan yang dikenal dengan istilah Astanga (Asthangga), Asta = 8, tanga = Tangga, atau 8 tingkatan (tangga). Tingkatan tersebut berupa :
  1. Yama
Kontrol etis, perlakuan kita terhadap faktor eksternal dalam kehidupan
2. Niyama
Penguasaan spiritual dalam memelihara kemurnian hidup sebagai manusia ciptaan Tuhan
3. Asana
Rangkaian gerak postur untuk melatih serta memelihara juga meningkatkan fungsi seluruh bagian tubuh
4. Pranayama
Seni pernapasan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan secara menyeluruh
5. Pratyahara
Penguasaan diri yang bersifat internal. Kemampuan untuk fokus terhadap apa yang ada dalam ‘diri seorang manusia’.
6. Dharana
Konsentrasi, apabila kita mampu memelihara fokus tadi secara lebih intens.
7. Dhyana
Sebuah level di mana fokus tadi menjadi sesuatu yang bersifat otomatis, panjang namun tanpa beban. Pelakunya mampu membuat diri mereka fokus penuh konsentrasi namun terlihat luar biasa relaks serta nyaman.
8. Samedhi
Saat semua pencapaian positif tersebut telah termanifestasi dalam semua aspek kehidupan sang manusia pelaku yoga.
Falsafah Yoga Menurut Agama Non Islam
Falsafah yoga hampir diterima oleh semua agama, namun Islam tidak pernah menerima falsafah yoga. Islam merupakan agama yang amat mementingkan eksklusivisme yaitu perbedaan yang mendasar dalam hal yang berkaitan dengan konsep ketuhanan. Contoh penerimaan agama lain terhadap yoga adalah sebagai berikut:
a) Yoga Hindu: Mengatakan bahwa kita bisa bersatu dengan Tuhan dengan Roh masih ada dalam tubuh, disaat seseorang itu masih hidup di dunia ini [4]. Jalan akhir keluar dari dukkha dan samsara yang terus-menerus terjadi ini hendaklah belajar cara-cara mengamalkan Yoga dengan sungguh-sungguh. [5]
b) Yoga Buddha: Hasil dari pertapaannya, Gautama Buddha mendapat Kegemilangan Rohaniah ( Enlightened ).
c) Yoga Yahudi: Yahudi juga menerima Yoga. Mereka menggunakan cara yang sama seperti latihan bernafas, membaca mantra dan melakukan pose-pose tubuh tertentu (Asana) untuk  mencapai kesadaran Ilahi (consciousness) [6]
d) Yoga Kristian: Kepercayaan Yoga Kristian ialah “Kesatuan Roh dengan Tuhan”, berarti Yoga sesuai dengan Kristian. Yoga Kristian mengatakan bahwa kita bersatu dengan Allah selepas mati.[7]

Yoga dan Kekuatan Siddhi ( Metafisik)
Kemampuan seperti ‘clairaudience’ (mendengar suara yang tak dapat didengar oleh telinga manusia normal),‘clairvoyance’ (kemampuan untuk melihat obyek yang atidak ada didepan indrya mata), dan ‘telepathy’ (kemampuan untuk mengirim dan menerima pikiran) adalah beberapa Siddhi (occult power) yang dikenal oleh manusia. Begitu pula kemampuan untuk mengadakan dan menghilangkan sesuatu sesuai dengan keinginan disebut juga Siddhi.
Menurut agama Hindu, Siddhi dikembangkan dalam diri manusia dengan mengangkat kekuatan Kundalini atau kekuatan ular melalui saraf tulang belakang. Kekuatan Kundalini ini berada pada ‘Muladhara’ di balik organ seksual pada dasar dari saraf tulang belakang manusia. Diyakini bahwa ketika seorang manusia berkembang secara spiritualitas, kekuatan ini bangkit secara perlahan dan bergerak melewati enam pusat (Chakra) di saraf tulang belakang (spinal cord) dan akhirnya menjadi satu pada titik paling atas dalam otak yang disebut ‘Sahasrara‘. Pada titik itu orang tersebut mengembangkan Siddhi.
Ada sebagian praktisi yoga menggabungkannya dengan ilmu beladiri. Seperti Perguruan Olah Raga Tenaga Dalam CAKRA MURTI (PORTEDA CAKRA MURTI atau PCM) adalah sebuah perguruan olah raga bela diri yang berdasarkan pada tenaga dalam yang diperoleh dengan melakukan senam pernafasan yoga yang telah dimodifikasi. Para pengikut aliran ini meyakini bahwa tenaga dalam selain dapat digunakan sebagai bela diri, meningkatkan kesehatan, dapat juga dipakai untuk pengobatan dan penyembuhan alternatif bagi diri sendiri maupun orang lain.
Menurut para praktisi PCM, olah raga ini memiliki keunikan tersendiri yaitu simpul-simpul kekuatan yang berada di dalam tubuh astral atau cakra. Bagi para praktisi yoga dikenal sebagai cakra yang merupakan bagian halus dari tubuh mereka. Keberhasilan seseorang belajar yoga dapat diukur dari terbukanya cakra-cakra yang terdapat pada tubuhnya. Di dalam tubuh manusia, cakra yang telah aktif berguna sebagai kendali, penggerak dan pemberi daya hidup kepada alat-alat organ tubuh manusia. Juga merupakan alat pusat energi psikis guna keseimbangan antara ke empat buah fungsi utamanya, yaitu : berfikir, merasakan, sentuhan dan intuisi. Berdasarkan ajaran yoga bahwa di dalam tubuh manusia terdapat tujuh cakra utama yang merupakan pusat energi psikis, antara lain: Cakra dasar (muladara cakra), cakra pusar (manipura cakra), cakra pankreas, cakra jantung, cakra tenggorokan (vishuda cakra), cakra mahkota (sahasaea cakra)- para anggotanya ternyata dapat dirangsang untuk diakifkan/dibuka cakranya oleh Guru Besar dalam tempo yang relatif singkat (kurang dari 5 menit). Dengan terbukanya cakra tersebut, selanjutnya pada anggotanya tinggal berlatih merasakan getaran, membangkitkan dan meningkatkan tenaga dalam, dan belajar menggunakan secara efektif melalui latihan rutin.
Sebagian praktisi yoga berdalih bahwa mereka mengikuti kegiatan ini hanya semata untuk kesehatan dan kebugaran. Para praktisi PCM misalnya, merasakan bahwa dalam tempo 4 bulan saja mereka merasakan peningkatan kesehatan yang sangat signifikan. Dan bagi yang baru masuk, kondisi fisik dan kesehatannya memang baik dirasakan menjadi lebih fit. Mereka juga merasakan lebih aman dan percaya diri. Namun ada juga yang mengklaim telah dapat menggunakan tenaga dalamnya untuk mendeteksi kekuatan (getaran) jarak dekat dan jauh, mengirim kekuatan (transfer power) jarak dekat dan jauh, membuat diri kebal akan pukulan dan senjata tajam, pemecahan benda-benda keras, juga untuk menyerang dan bertahan dengan menggunakan tenaga dalam dan lain-lain.

Hakikat Siddi
Sesungguhnya beberapa Siddhi (occult power) yang dikenal oleh manusia seperti ‘clairaudience’ (mendengar suara yang tak dapat didengar oleh telinga manusia normal), ‘clairvoyance’ (kemampuan untuk melihat obyek yang tidak ada didepan indrya mata), dan ‘telepathy’ (kemampuan untuk mengirim dan menerima pikiran) peringan tubuh dan kemampuan psikis atau kesaktian lainnya seperti dapat berjalan diatas air, kebal senjata, berbicara dengan binatang, berjalan diatas api atau perkara-perkara luar biasa lainnya adalah tipuan setan bisa kita ketahui jika kita kembali pada Al-Qur’an dan sunnah.
Imam Al-Laits bib Sa’ad pernah berkata:”Jika kalian melihat seorang laki-laki berjalan di atas air janganlah terpedaya dengannya hingga kalian cocokkan keadaannya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.”Ketika ucapan ini sampai ke telinga Imam Asy-Syafi’i beliau berkata:”Tidak itu saja, semoga Allah merahmati beliau,bahkan jika kalian melihat seorang lelaki berjalan diatas bara api atau melayang di udara maka janganlah terpedaya dengannya hingga kalian cocokkan keadaannya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.”
Sebab kesaktian dan kedigdayaan yang dimiliki seseorang yang banyak berbuat maksiat dan kesyirikan itu hakikatnya berasal dari bantuan atau bahkan persengkokolan dengan makhluk halus!
Sementara Allah telah mengecam orang-orang yang meminta bantuan kepada bangsa Jin.
Firman Allah SWT:“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin,maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”(QS.Jin:6)


[1] Leo F. Ludzia, Tenaga Hidup, hlm.36
[2] The Bhagavad-Gita and Jivana Yoga By Ramnarayan Vyas, Hatha Yoga: Its Context, Theory and Practice By Mikel Burley (page 16)
[3] Hassan Shadily MA, Ensiklopedi Umum, Dana Buku Franklin Jakarta, 1977, halaman 1181

[4] James McCartney, 1969, Yoga The Key to Life, New York: E.P. Dutton & Co., Inc., p.2.) Selepas matinya seseorang itu dia akan hidup semula ke dalam jasad lain. Keadaan ini berterusan sehingga sampai ke tahap suci yang layak bersatu dengan Tuhan – Brahma

[5] John Ferguson, 1977, An Illustrated Encyclopaedia of Mysticism, “samsara”, New York: Seabury Press, p. 163 & Armstrong, K, . A History of God, New York: Ballantine Books, 1993, p. 32

[6] Armstrong, K, . A History of God, New York: Ballantine Books, 1993, p. 250.

[7] James McCartney, 1969, Yoga The Key to Life, New York: E.P. Dutton & Co., Inc., p.2.

....READ MORE - Sebuah Kekuatan Di Balik Yoga

Info Lainnya