Pernahkah Anda melihat asap kendaraan, asap pabrik,
dan asap pembakaran limbah? Semua itu merupakan salah satu contoh
pencemaran udara. Mungkin jika Anda melihat hanya satu atau dua orang
menggunakan kendaraan bermotor yang mencemari udara, Anda akan
berpikir hal tersebut biasa-biasa saja dan tidak akan menyebabkan perubahan
pada lingkungan. Akan tetapi, apa yang terjadi jika terdapat seratus
kendaraan? Seribu kendaraan, seperti di kota-kota besar? Jutaan kendaraan
di seluruh dunia?
Udara yang dihirup manusia harus udara bersih. Bayangkan jika Anda
menghirup karbon monoksida, Anda bisa mati. Sebab, gas tersebut di dalam
tubuh bersifat mengikat darah, sehingga darah dalam tubuh dapat teracuni oleh
gas karbon monoksida (CO) ini.
Apa yang terjadi jika CO2 di udara meningkat? Peningkatan CO2 dapat
menyebabkan pemanasan bumi melalui efek rumah kaca (green house effect).
Efek rumah kaca terjadi karena gas CO2 yang lebih ringan
dari udara, melayang di udara, berkumpul, dan membentuk suatu lapisan.
Cahaya matahari menembus atmosfer dan memantul pada permukaan bumi
untuk kembali ke luar angkasa. Proses ini menimbulkan energi panas di
atmosfer bumi. Panas tersebut dapat dikeluarkan melalui atmosfer. Namun,
adanya lapisan CO2 menyebabkan energi panas memantul kembali ke bumi,
begitu juga dengan cahaya. Hal ini menyebabkan panas bumi meningkat
dan disebut dengan pemanasan global (global warming). Akibat lebih jauh
dari pemanasan ini antara lain naiknya permukaan laut karena melelehnya
gunung-gunung es di kutub bumi, hilangnya pulau-pulau kecil, dan perubahan
iklim dunia. Untuk menanggulanginya dapat dilakukan dengan pengurangan
penggunaan barang-barang yang menghasilkan karbon dioksida yang tinggi,
seperti penggunaan kendaraan bermotor.
Pembakaran lain seperti pembakaran batu bara, dapat menyebabkan
hujan asam (acid rain). Batu bara, dengan kandungan sulfurnya yang tinggi,
menyebabkan kandungan SO2 di udara meningkat. Jika bergabung dengan
uap air, akan menghasilkan uap H2SO4 yang turun ke bumi dalam bentuk
hujan asam. Hujan asam dapat membunuh tanaman, merusak nutrisi tanah,
dan mengganggu fiksasi nitrogen oleh bakteri. Hujan asam yang jatuh ke
danau dan sungai dapat membunuh ikan. Selain itu, dapat menyebabkan
kerusakan pada bangunan, batu, dan bahan logam.
Selain hal-hal tersebut, terdapat beberapa sumber pencemaran udara.
Berbagai pencemar udara yang dianggap penting adalah sebagai berikut.
a. Oksida karbon : karbon monoksida (CO) dan karbon
dioksida (CO2).
b. Oksida belerang : sulfur dioksida (SO2) dan sulfur
trioksida (SO3)
c.Oksida nitrogen : nitrit oksida (NO), nitrogen dioksida
(NO2), dan nitrogen oksida (N2O).
d. Komponen organik volatil : metan (CH4), benzen (C6H6), klorofluoro
karbon (CFC), dan kelompok
bromin.
e. Suspensi partikel : debu, tanah, karbon, asbes, logam
berat, nitrat, asam sulfat (H2SO4), dan
pestisida.
f. Substansi radioaktif : radon-222, iodin-131, dan radioisotop
lainnya.
g. Suara : dihasilkan oleh kendaraan bermotor,
pesawat terbang, kereta api, mesin
industri dan sebagainya.
Di Indonesia, kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya,
merupakan kota yang derajat pencemaran udaranya tertinggi, terutama
berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Dapatkah Anda menyebutkan
dampak yang terjadi terhadap kesehatan manusia akibat pencemaranpencemaran
yang terjadi?
No comments:
Post a Comment